Jakarta, HELOBERITA.co - Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Prof. Dr. Komaruddin Hidayat menilai dalam setiap kompetisi pasti akan memunculkan efek gaduh atau noisy.
Begitu juga dalam perhelatan pesta demokrasi Indonesia, pada 2024 mendatang yang akan diikuti multi partai politik (parpol).
Pasalnya menurut Komaruddin, demokrasi meniscayakan adanya partai politik dan melahirkan multi partai politik. Dalam analisanya, dengan multi partai politik akan ikut membidani adanya kompetisi atau persaingan yang tak dapat dipisahkan dari demokrasi di manapun itu.
Baca juga: Taufik Basari: Pelayanan Bea Cukai dan Pajak Butuh Pembenahan Radikal
Ia mengajak, seluruh pihak di Indonesia yang merupakan bagian dari negara demokrasi untuk mengikuti segala rambu-rambu yang ada, untuk menjaga marwah demokrasi tetap meriah namun tak mengoyak persatuan dan keberagaman Indonesia.
"Hanya saja yang diperkuat rambu-rambunya saja disepakati pemerintah oleh KPU dan Bawaslu disepakati," imbuh mantan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta itu.
Komaruddin pun menganalogikan, perhelatan demokrasi dengan gelaran sepak bola yang selalu gegap gempita dipenuhi antusias dan meriah. Semua elemen, yang terlibat di dalamnya harus berkomitmen menjaga ketertiban dengan mengikuti seluruh peraturan yang berlaku di dalamnya.
"Setiap pertandingan itu gaduh kan kalau tidak gaduh tidak ada antusias untuk menang kan tidak ramai. Tapi, kan ada aturan bakunya niru saja sepak bola kan gaduh meriah tapi kan ada aturan yang harus dijaga bersama," bebernya.
Dalam menyambut bulan suci Ramadan tahun ini Partai NasDem kembali mempersembahkan, Ramadan Bersama NasDem dengan kegiatan ngaji kitab kuning Al Milal wa Nihal karya Muhamad bin Abdul Karim Al Syahrastani.
Karya tersebut merupakan produk intelektual dalam sejarah Islam yang mengajarkan satu hal penting bahwa perbedaan merupakan hal yang alamiah, biasa dan tak perlu disikapi dengan cara kekerasan.
Baca juga: Basnaz RI: Pengumpulan Dana Zakat Infak Sedekah Capai Rp 22,4 Triliun
Selanjutnya, dalam pertemuan pertamanya kajian kitab atau Daras Kitab kali ini mengangkat tema Keragaman Wajah Islam: Kontekstualisasi Pluralisas Teologi dan Sejarah. Bedah kitab kali ini akan dilakukan ke dalam lima seri yang digelar dalam rentang waktu selama dua pekan.
Tak lupa Komaruddin juga mengapresiasi, upaya Partai NasDem dalam meningkatkan wawasan keilmuan para kadernya yang tidak hanya berkumpul memperjuangkan dan mencari kekuasaan tetapi juga memberikan sarana untuk terus belajar memperdalam ilmu pengetahuan.
"Saya selalu ingin partisipasi dan men-support ormas maupun partai yang membangun etos keilmuan," tandas seusai mengisi kajian bedah kitab Al Milal wa Nihal karya Muhamad bin Abdul Karim Al Syahrastani di Panglima Itam Library of NasDem, Jakarta Pusat, Senin, (27/3/2023).*
Artikel Terkait
Insipiratif! PT Timah Salurkan Bantuan Penataan TPU di Dusun Air Abik
Bentar lagi mau sahur nih, berikut bacaan doa niat puasa Ramadhan lengkap dengan artinya Indonesia
Basnaz RI: Pengumpulan Dana Zakat Infak Sedekah Capai Rp 22,4 Triliun
Yeay! Program BSU bisa dapat Rp 10 juta tanpa cek BLT subsidi gaji di BPJS Ketenagakerjaan pada tahun 2023 ini
Taufik Basari: Pelayanan Bea Cukai dan Pajak Butuh Pembenahan Radikal